Cerita Birahi Dewasa, Sepupu Membuat Aku Terangsang dan Orgasme - Sarah yaitu sepupuku. Gadis cantik yang tampilan setiap harinya lincah sekali lagi polos ini dari tampilan luarnya seakan-akan dia seperti seseorang perawan lugu yang belum juga tahu hubungan dengan lelaki, tapi siapa menduga di balik itu dia malah miliki skandal dengan bapak angkatnya sendiri.
Keintiman ini telah berawal diantara Sarah dengan bapak angkatnya dari sejak Sarah berumur 14 th.. Sarah yang pertumbuhannya mulai bertambah remaja serta makin cantik dan mengundang selera, telah jadikan alat bantu bapak angkatnya untuk isi kesepiannya sesudah sebagian bln. ditinggal mati istrinya. Sarah yaitu keponakan dari almarhum istri Pak Gilang. Awalannya, sebentar sesudah menduda, Pak Gilang yang seseorang staf perusahaan perminyakan dipindah-tugaskan ke Sumatera. Dia pergi dengan mengajak Sarah temaninya ditempat pekerjaan barunya. Hari-hari berlalu, ditempat yang sepi kurang hiburan tersebut perhatian Pak Gilang yang kesepian mulai tertuju pada Sarah yang waktu itu tengah bertumbuh makin cantik serta mengundang selera. Pendekatannya juga gampang, karna Sarah memanglah akrab sekali dengan bapak angkatnya ini, hingga dibujuki sedikit saja dia tentu menurut.
Awalilah Sarah diperlakukan jadi rekan bercinta Pak Gilang ganti ketiadaan istrinya, cuma saja lewat cara terbatas. Tiap-tiap berjumpa dirumah, Pak Gilang senantiasa mengerjai Sarah, dari mulai sebatas dipeluk-peluki, diciumi, atau digeluti. Lantas bertambah lebih jauh mulai di ajak tidur dengan untuk dicumbui serta digerayangi sekitar badan gadis remaja itu. Serta selanjutnya sekali lagi semakin sama-sama terbuka, telanjang bulat mandi dengan serta mulai di nikmati badan polos gadis itu lewat remasan gemas serta kecap mulut di bebrapa sisi kewanitaannya. Hingga pada akhirnya Sarah mulai diajari beberapa cara oral sex, mengisapi kemaluan untuk berikan kesenangan untuk lelaki. Pokoknya tak ada sekali lagi yang disembunyikan diantara mereka. Tetapi demikian, satu hal yang masih tetap dijaga Pak Gilang, yakni dia masih tetap tidak tega untuk memasukkan kemaluannya untuk merenggut keperawanan Sarah.
Sedikit membahas keakraban mereka, dapat diliat dari bagaimana pertemuan mesra mereka saat hari itu Pak Gilang pulang dari masalah di Jakarta sepanjang lima hari. Barusan berjumpa dirumah, telah diterima Sarah yang meloncat suka, menggelendot di leher serta kaki membelit di pinggang bapak angkatnya. Pak Gilang juga sama rindunya dengan gadis manja kesayangannya ini, tapi tidak terang-terangan di ruangan tamu, tetapi menggendong dahulu membawa Sarah ke kamar tidur, baru dari situ segera didekap serta diciuminya bertubi-tubi sekitar muka si gadis untuk lalu menutupnya dengan ciuman bibir berjumpa bibir. Sebentar saja keduanya telah sama-sama meluapkan kerinduan dengan sama-sama melumat dalam dengan sepenuh perasaan sebelumnya lalu lepas, serta Sarah turun dari gendongan untuk menolong membereskan beberapa barang bawaan Pak Gilang sembari sama-sama bercerita kondisi semasing sepanjang berpisah.
Selepas itu, baru acara bersihkan tubuh.
Sesudah Sarah usai buka keran bak rendam, “Ayo mandi keduanya sama Lestari, Sar..? ” kata Pak Gilang mengajak yang selekasnya dianggukkan Sarah serta segera buka pakaiannya sendiri ikuti Pak Gilang yang telah lebih dahulu bertelanjang.
Lestari yaitu panggilan manja Sarah pada Pak Gilang. Demikian usai, dia juga selekasnya mendekati Pak Gilang yang waktu itu telah juga akan bergerak ke kamar mandi.
“Ntar dahulu Yah, gendong dahulu dong..! ” tuturnya dengan manja.
Menahan langkah Pak Gilang, dia juga meloncat ke pelukan bapak angkatnya itu. Bergelendot manja sekali lagi di leher dengan ke-2 kaki membelit pinggang Pak Gilang seperti barusan, dia juga segera digendong dibawa ke kamar mandi.
Selanjutnya di bak kamar mandi, keduanya mandi dengan sama-sama menolong menyabuni serta menyirami badan semasing. Pada saat itu bila lihat bentuk badan Pak Gilang, kesannya memanglah angker dengan sosoknya yang tegap serta gempal, termasuk ukuran alat vital yang dipunyainya yang cukup lumayan besar. Tapi untuk Sarah yang telah umum begini, sudah pasti kesan menakutkan tak ada sekali lagi. Jadi dia paling sukai bila diminta mempermainkan batang kemaluan bapak angkatnya ini, karna ada rasa geli-geli suka bila rasakan batang yang awal mulanya lemas, besarnya cuma seukuran semakin besar sedikit dari jempol kaki itu, juga akan mekar mengembang lipat dua dalam genggaman kulumannya, jadi panjang serta besar seukuran pisang ambon. Seperti juga sekarang ini, sembari menyabuni badan Pak Gilang, dia meluangkan mempermainkan batang kejantanan itu. Merasa olehnya batang itu telah menegang 1/2 keras.
Demikianlah aktivitas yang seringkali mereka kerjakan, s/d usai bersihkan badan serta keluar dari bak mandi, tampak sekali lagi punya bapak angkatnya. Hal semacam ini buat Sarah tertarik, karna dari barusan batang itu masih tetap 1/2 menegang saja. Keduanya masih tetap belum juga mengusap badan mereka dengan handuk waktu itu.
“Iddih Yah, kok dari barusan masih tetap keras saja sich. Walau sebenarnya telah bolak-balik Sar guyur pakai aer dingin…” kata Sarah dengan suara ciri khas remajanya yang polos sembari mengulurkan tangannya memegang batang itu.
Pak Gilang cuma tersenyum geli, “Iya, itu pertanda dia telah kepengen disayang-sayangin sekali lagi sama Mbak Niknya. ”
“Tapi.., kata Lestari di Jakarta ingin dipakein ke lobangnya orang wanita. Memang tidak sempat ya Yah? ” bertanya Sarah walau masih tetap muda sekali tapi telah di beri pengertian mengenai makna hubungan sex yang sesungguhnya.
“Sempet sich sempat, tapi ketemu Mbak Niknya kan tetep saja kangen. ”
Sarah tersenyum suka mendengarnya. Dia mengocok sebentar batang itu sembari berkata, “Mau Ning isepin saat ini ya Yah..? ” tanyanya tawarkan permainan yang telah umum dikerjakan sesuai sama ajaran Pak Gilang.
“Sebentar, sebentar, Lestari ingin puas-puasin dahulu sama Anda. ” kata Pak Gilang.
Tanpa ada menanti jawaban Sarah, dia telah segera membawa si gadis ke dekat meja washtafel serta mendudukkan Sarah di situ. Meja itu cukup tinggi, hingga dengan cuma sedikit membungkuk serta menundukkan kepalanya Pak Gilang telah dapat menjangkau ke-2 susu Sarah. Segera saja bukit dada si gadis yang walau masih tetap remaja tapi telah cukup menonjol mengkal itu dilahap serta disedot dan dihisap bertukaran dengan rakus.
Sarah yang telah punya kebiasaan begini cuma meringis-ringis kegelian, membiarkan bapak angkatnya repot mengisapi susunya, sesaat dia sendiri menjulurkan tangannya menolong meremas-remas penis Pak Gilang.
Terdapat banyak waktu Pak Gilang memuaskan mulutnya dibagian itu hingga lalu menggeser mulutnya turun ke arah liang keperawanan Sarah. Sembari demikian dia memohon Sarah bertumpu ke dinding kaca di belakangnya untuk lalu mengangkat ke-2 kaki Sarah. Telapaknya ditempatkan di pinggir meja, hingga Sarah jadi terkangkang dengan kemaluan terkuak lebar-lebar. Saat ini sisi kemaluan perawan remaja yang masih tetap gundul belum juga ditumbuhi bulu-bulu itu jadi tujuan kecap mulut Pak Gilang. Bukit daging kemerah-merahan ini disosornya sama rakusnya, dibarengi jilatan serta gigitan-gigitan kecil di kelentit yang di terima Sarah kadang-kadang menjengkit-jengkit serta merengek kegelian.
“Aaaa ge-yyi Yaah… hiiii ssshh Yayahh nyangan di gigitt gi-tu Yahh…” suara manja kekanak-kanakannya juga mulai terdengar, sinyal dia juga suka diperlakukan begini oleh bapak angkatnya.
Di sini juga Pak Gilang cukup lama memuaskan kecap mulutnya sebelumnya lalu berhenti serta mengangkat kepalanya.
“Ayo Sar.., tempel-tempelin dahulu di punyakmu agar lebih cepet kepengennya agar kelak lebih mudah keluarin aernya…” kata Pak Gilang memohon.
Yang begini juga untuk Sarah telah punya kebiasaan, tanpa ada menanti disuruh 2 x diturutinya keinginan ini dengan ambil batang kejantanan Pak Gilang yang telah menegang itu serta tempelkan ujung kepala bulatnya digesek-gesekkan di mulut lubang kemaluannya. Reaksinya cepat karna sebentar lalu diliatnya air muka Pak Gilang menegang diburu nafsunya, sesaat untuk Sarah sendiri main-main begini juga senantiasa menyebabkan perasaan aneh sendiri baginya. Rangsangan asik yang masih tetap belum juga di kenal berarti, naik-turun didalam perutnya serta buat liang keperawanannya seakan gatal menginginkan memasukkan batang ini kedalam lubangnya. Ada rasa menuntut di situ, terlebih bila ujung batang kejantanan itu semakin ditekan sedikit kedalam, makin penasaran rasa enak yang menginginkan dicapainya.
Dalam kondisi begini, praktis Sarah telah terbenam pasrah dituntut berahi nafsunya, jadi tinggal ditekan lebih jauh pastinya akan diterima Sarah serta bermakna telah dapat Pak Gilang menggagahi remaja polos itu. Tapi di sinilah hebatnya disiplin pribadi Pak Gilang untuk sayangnya pada anak angkatnya. Walaupun setiap saat berisengnya telah tiba demikian gawat, tapi senantiasa saja dia dapat menahan diri untuk menghindar. Sebentar sebelumnya fikirannya buntu, dia juga cepat mencabut batangnya sembari membawa badan Sarah turun dari meja washtafel. Sarah menduga kalau sekaranglah waktunya dia disuruh untuk lakukan locokan hisapnya manfaat menolong Pak Gilang menjangkau tuntutan kelelakiannya. Namun rupanya ada perubahan acara, Pak Gilang menginginkan merampungkannya lewat cara beda. Dia tetaplah menyuruh Sarah berdiri di depannya untuk lalu dia sendiri sedikit menekuk kakinya merendahkan badannya, dari situ dia menempatkan batang kejantanannya terjepit di selangkangan Sarah, persis melekat dibawah kemaluannya.
“Nah, Lestari ingin cobalah buat gini saja, tidak usak pakai dilocok tangan. ” tuturnya seraya mulai memainkan pantatnya maju mundur.
Langkahnya sama seperti tengah bersetubuh dalam tempat berdiri, cuma saja batang keperkasaannya tidak dimasukkan ke lubang senggama Sarah. Sembari menggoyang keluar masuk batangnya yang tergores-gesek di celah liang keperawan Sarah, Pak Gilang juga menaikkani rasa dengan mendekap Sarah, mengajaknya berciuman hangat. Disertai oleh Sarah juga dengan merangkul ketat leher Pak Gilang, membalas sama-sama melumat bergelut lidah.
Nyatanya walau tidak prima, tapi langkah begini dapat pula buat Pak Gilang menjangkau ejakulasinya. Sebentar lalu dia juga tiba di puncaknya dengan menyemburkan cairan maninya, sinyal dia telah dapat akhiri permainan dengan lega. Tersebut permainan iseng keseharian Pak Gilang dengan Sarah yang bisa disebut gawat karna hanya tinggal memasukkan batangnya ke liang keperawanan Sarah saja yang belum juga dikerjakan Pak Gilang. Tapi yang begini hanya sesaat. Langkah hidup unik ini untuk Sarah pengaruhnya besar juga. Bagaimana tidak, bila ikuti perubahan langkah mereka, rasa-rasanya hanya tinggal tunggulah saat saja untuk Sarah memperoleh rasa sex yang sesungguhnya. Terlebih akhir-akhir ini Sarah sempat melihat sendiri bagaimana adegan hangat bapak angkatnya yang bercinta dengan Mbak Tikah, seseorang gadis pemijit yang seringkali di panggil Pak Gilang untuk memijit di tempat tinggalnya, tapi sekalian jadi tempat penyaluran tuntutan kelelakian Pak Gilang.
Sejak dari awal Sarah telah berprasangka buruk kalau bapak angkatnya miliki hubungan intim dengan Tikah, gadis pemijit yang dikenalkan oleh sopir pribadi mereka. Karna dalam acara memijit yang umum ambil tempat di ruangan baca itu, mereka berdua senantiasa mengunci pintu terlalu lama di situ. Memanglah awalnya terlihat bebrapa umum saja, tapi sempat sekali Sarah memergoki kalau badan Tikah dengan mencuri-curi seringkali digerayangi tangan Pak Gilang. Ini yang buat Sarah penasaran serta satu saat dia berniat mengatur saat untuk menunjukkan sendiri hingga di mana hubungan Pak Gilang dengan Tikah.
Demikianlah satu kali peluang Pak Gilang minta dipijit Tikah ditempat umum di ruangan baca, Sarah yang barusan pura-pura pamitan ke tempat tinggal rekan walau sebenarnya telah menyelusup bersembunyi di kolong ranjang ruangan tidur pak Gilang menanti peluang untuk mengintip. Diantara ke-2 ruangan baca serta ruangan tidur Pak Gilang ada pintu penghubung, Sarah menanti hingga di rasa aman baru dia mengendap-endap menjangkau pintu penghubung dengan rasa tegang karna didapatinya situasi kamar samping sepi sekali. Di lubang pintu penghubung itu seperti pintu-pintu yang lain juga dipasang sehelai gordyn tidak tipis. Umumnya pintu ini dikunci oleh Pak Gilang bila tengah berdua dengan Tikah, tapi karna di ketahuinya Sarah tidak dirumah jadi Pak Gilang telah terasa aman dengan membiarkan pintu itu terbuka, hingga Sarah miliki peluang mengintip ke situ.
Apa yang dinanti Sarah memanglah pas, bahkan juga kebetulan sekali karna rupanya waktu itu telah masuk di sesi Pak Gilang juga akan mengerjai Tikah. Mereka telah segera mulai karna demikian Sarah lihat kedalam, dia telah memperoleh bagaimana keduanya telah bersiap-siap untuk masuk ke permainan sex dengan Pak Gilang. Waktu itu tengah merangsang berahi Tikah. Di situ sembari tetap masih ada diatas permadani tidak tipis tempat mereka umum memijit, terlihat Pak Gilang yang berbaring kemampuanng tengah menggerayangi badan Tikah yang duduk diatas perutnya. Saat itu ke-2 tempat mereka agak membelakangi Sarah, hingga tidak dapat tampak terang, tapi Sarah dapat lihat kalau tangan Pak Gilang tengah bermain meremas-remas susu Tikah yang masih tetap tertutup kain. Tikah dalam acara memijit ini kenakan sehelai handuk yang dililit hanya dadanya.
Berdebaran tegang Sarah melihat panorama di depannya, terlihat Tikah mandah saja menggeliat-geliat kegelian dengan muka genit malu-malu kegelian memperoleh gerayangan nakal Pak Gilang di ke-2 susunya. Jadi dia lalu membungkukkan badannya ikuti pelukan Pak Gilang, menumpukan kepalanya manja di dada Pak Gilang. Sebentar keduanya sama-sama merapat pipi berjumpa pipi seperti ada yang dibisikkan Pak Gilang di telinga Tikah, karna mendadak Tikah bangun duduk tegak serta selanjutnya masih tetap dengan muka genit malu-malu Tikah buka terlepas handuk penutupnya menghadirkan bebas badan telanjangnya. Karna dibalik kain barusan Tikah memanglah tidak kenakan pakaian dalam. Saat ini lihat bagaimana Tikah tengah menyodorkan sisi kewanitaannya untuk di nikmati Pak Gilang, hal semacam ini buat Sarah makin tertarik penasaran. Memanglah badan Tikah tidak semulus serta secantik Sarah, tapi mengharapkan pada adegan lanjutannya menyebabkan rangsangan hebat pada Sarah, selain juga rasa kepingin tahu yang besar menginginkan lihat bagaimana langkahnya pasangan laki wanita bersanggama.
Saat ini tampak pergerakan Pak Gilang bangun duduk, sesaat Tikah cuma mengangkat duduknya berlutut merapat pada Pak Gilang.
“Ahsshh…” terdengar Tikah mengerang serta kemudian menggigit bibirnya malu-malu geli saat dia mulai memperoleh rangsangan Pak Gilang sekalian di dua tempat, yakni mulut Pak Gilang melahap samping puncak susunya serta samping tangan Pak Gilang bekerja mengusap-usap tengah selangkangannya.
BACA JUGA : PERAWANKU HILANG DI TANGAN ADIKKU
Rangsangan mulai bertambah dengan semakin sibuknya Pak Gilang berpindah-pindah mengenyoti ke-2 susunya, sesaat tangan yang di selangkangan juga bergerak-gerak seperti tengah meremas-remas sembari tentu turut mengiliki kelentitnya, geli asyiknya mulai di terima Tikah terbaca dari mimik berwajah yang saat ini merona merah dalam mata terpejam serius serta bibir 1/2 merekah tegang. Kadang-kadang ada pergerakan Tikah mengejang kegelian dengan menarik pantatnya menungging, tapi tidak menghindar membiarkan badan telanjangnya dipuasi Pak Gilang. Samping tangannya jadi menolong menonjolkan bukit susunya tersodor dikecapi Pak Gilang, tengah samping tangan sekali lagi bertopang di pundak Pak Gilang. Terdapat banyak waktu sesuai sama itu, tapi di tengahnya ada pergerakan baru, yakni samping tangan Pak Gilang yang bebas mulai merangsang kejantanannya dengan menggenggam serta meremas-remas batangnya supaya jadi lebih kaku.
Semuanya dari tempat mengintip Sarah cukup terang diliat, karna jaraknya hanya sekitaran 3 mtr. serta tempat Tikah saat ini agak serong menghadap ke arahnya. Rupanya acara merangsang gairah berahi Tikah serta menghidupkan kejantanan sendiri oleh Pak Gilang, walau sebentar tapi telah dipandang cukup, karna Pak Gilang barusan berhenti serta memohon Tikah ambil tempat berbaring menelentang tetaplah diatas permadani itu. Mereka kelihatannya mempersingkat saat supaya tidaklah terlalu lama serta dicurigai beberapa penunggu tempat tinggal.
Tikah segera berbaring mengangkang sesuai sama keinginan Pak Gilang, matanya ditutup rapat-rapat menanti Pak Gilang mengatur tempatnya untuk mulai memasukkan batang kejantanan ke liang senggamanya. Merapat dia dengan kedudukkan tegak berlutut, ke-2 paha Tikah ditumpangkan ke atas semasing pahanya, sebentar Pak Gilang masih tetap melocoki batang kejantanannya sendiri yang dari barusan tetaplah dipegangi selalu, sesaat tangan samping jari-jarinya membasahi lubang kewanitaan Tikah dengan ludahnya supaya buat lebih licin sekali lagi. Sebentar lalu batang kaku Pak Gilang mulai dimasukkan ke liang kewanitaan Tikah, Sarah membaca mimik muka Tikah agak mengernyit dengan ke-2 kelopak matanya yang terpejam erat. Rahangnya menganga kaku menanti batang ditusukkan ke kemaluannya serta yang mulai dimainkan Pak Gilang keluar masuk bebrapa perlahan.
Nyatanya reaksi yang menginginkan diliat Sarah mulai terlihat. Tikah saat mulai dapat sesuaikan dengan penis yang baru diterimanya, segera memperoleh rasa-rasanya. Tegang berwajah juga mengendor terganti dengan bersemu asik yang membawa pinggulnya bergerak mengocok menyeimbangi gerak menggesek batang keluar masuk liang senggamanya. Semakin lama semakin lebih hangat rasa garukan enak itu, terlebih diberi tambahan Pak Gilang dengan ke-2 tangannya memilin-milin puting semasing susunya, gerak geliat Tikah telah bertambah panas. Meliuk-liuk dia tampak erotis dengan dadanya terkadang diangkat-angkat membusung. Tapi yang seru yaitu goyangan bibir kemaluannya yang berputar-putar cepat seperti tidak sabaran serta kadang-kadang menanduk-nanduk ke atas memapak tusukan batang keperkasaan Pak Gilang yang mulai dipompa agak kencang.
Sarah hingga merasa panas dingin serta tegang menontonnya, dipengaruhi rangsangan permainan Tikah yang menggebu-gebu oleh sogokan-sogokan batang keperkasaan Pak Gilang. Pergerakannya sepanjang itu berputar-putaran hangat, lebih-lebih mendekati orgasmenya. Sayang Sarah tidak dapat ikuti mimik Tikah, karna dengan makin panas itu muka Tikah telah hilang menyelinap di dada Pak Gilang yang telah turun menekan mendekapnya erat-erat. Cuma paling akhir pernah diliat saat Tikah berogasme dengan badannya yang mengejang serta mengangkat liang kewanitaannya tinggi-tinggi seolah menginginkan ditekan lebih dalam sekali lagi. Hingga di situ apa yang dilihat Sarah, serta dia cepat-cepat ke luar untuk lalu berpura-pura datang dari luar seakan-akan tidak ketahui apa yang berlangsung didalam kamar baca itu.
Jadi bisa disebut otomatis, sebenarnya bapak angkatnya yang menggiring Sarah untuk menuju kebebasan sex. Hingga saat satu saat, Sarah temukan rekan sekolah yang pas di hatinya serta lalu berlanjut dengan iseng-iseng mempraktekkan hubungan sanggama hingga mengakibatkannya hamil. Bapak angkatnya tidak dapat menyalahkan dia karna mengerti kalau ini kelirunya sendiri yang sangat bebas dalam langkah hidup mereka. Tapi untuk menuntut lelaki yang mengerjai Sarah begitu berat, karna keduanya masih tetap remaja sekali, jalan keluar yang diambil yaitu menggugurkan kandungan Sarah sebelumnya jadi besar dan membatasinya bergaul bebas diluaran sekali lagi.
Sarah kelihatannya kapok dengan karena keisengan pertamanya itu, tapi untuk dapat bertahan dari godaan lelaki selanjutnya nyatanya ada langkah yang istimewa karenanya. Yakni Sarah yang telah kenal enaknya hubungan sex tidak dilewatkan menanggung derita menahan hasrat itu, tapi dirumah dia malah bisa penyaluran sendiri dari siapa sekali lagi bila tidak dari bapak angkatnya sendiri. Mulai sejak tersebut Sarah mulai buat hubungan sanggama dengan Pak Gilang dengan maksud supaya Sarah tidak mencari diluar sekali lagi, yang sangat mungkin dia mengulang kecelakaan yang sama. Cuma saja pastinya dijaga supaya tak ada satu juga orang luar yang tahu rahasia keluarga mereka.
Memanglah, mulai sejak terlepas dari pengalaman pahitnya itu, Sarah jadi seperti uring-uringan serta untuk isi kesepiannya, Pak Gilang mulai tertarik juga untuk memakai Sarah. Tidaklah heran sebab si cantik yang bertambah makin remaja ini bila kenakan pakaian seringkali minim, mengundang gairah lelaki, teristimewa untuk Pak Gilang yang tengah kesepian. Tapi meskipun telah akrab dengan gadis itu, Pak Gilang tidak segera main ajak demikian saja. Dia butuh langkah halus karna dia cemas Sarah masih tetap trauma dengan pengalaman pahitnya itu. Pak Gilang mulai membuat pendekatan dengan membelikan hadiah-hadiah perhiasan serta mengobral pemberian uang untuk meluluhkan hati Sarah.
Hingga di satu siang, dia buat kejutan dengan mendatangi kamar Sarah.
“Sar, kalok Lestari kasih hadiah buat Anda, ingin tidak..? ” tuturnya dengan ke-2 tangannya ke belakang seperti sembunyikan suatu hal. ”Oya..? Hadiah apa Yah..? ”
“Mau tau..? Nih Simak dahulu sebentar..! ” kata Pak Gilang sembari menarik tangannya yang menggenggam satu kotak perhiasan, buka tutupnya menunjukkan berisi sebentar.
Namanya sifat wanita, demikian lihat perhiasan emas yang berkilau-kilauan segera bercahaya cerah berwajah.
“Buat Sarah ya Yah..? ” tanyanya malu-malu.
“Iya.., semuanya buat Anda, setelah buat siapa sekali lagi..? ”
“Waduh..! Iya Yah, Saya ingin.., seneng banget Saya Yah..! ”
Kontan melonjak girang Sarah karna perhiasan yang juga akan diberi padanya malah semakin banyak dari yang telah didapat terlebih dulu. Tidak salah, karna Pak Gilang sendiri karena sangat sukanya bisa keinginan manis Sarah berniat membelikan semakin banyak dengan maksud untuk lebih membujuk gadis itu.
“Tapi nanti dahulu, setelah ini kelak temanin Lestari tidur, saat ini ininya Lestari masukin Lestari miliki ya..? ” bertanya Pak Gilang mulai minta kepastian Sarah sembari merapat serta menjulurkan samping tangannya mengusap-usap selangkangan Sarah.
Terang Sarah tahu tujuannya tapi dia masih tetap bebrapa sangsi.
“Ngg, tapinya kalok Sar bunting sekali lagi bagaimana Yah..? ” tanyanya minta penegasan Pak Gilang.
“Ooo… terang Lestari jagalah janganlah sampai demikian, kelak Lestari kasih pilnya.. ” jawab Pak Gilang berikan kepastian.
Kesempatan ini Sarah mengangguk memberikan keyakinan ajakan Pak Gilang karna hatinya telah keburu terpaut dengan kemilau emas yang akan jadi kepunyaannya. Wanita bila hatinya telah terasa dekat, terlebih diberi tambahan dengan hadiah-hadiah perhiasan, jadi cepat saja takluk dalam rayuan.
“Kalok gitu sini, Lestari yang pakein satu persatu serta Anda nurut saja ya..? Tapi sebentar.., cobalah Anda pakai dahulu semuanya perhiasan yang Lestari sempat kasih. Soalnya ini semuanya satu setelan, jadi agar lengkap keliatannya. ”
Sarah mengangguk serta bergerak ambil perhiasan itu di lemarinya, lantas memasangnya satu persatu yakni giwang, kalung, cincin serta gelang, sesaat Pak Gilang mendekat lantas menempatkan kotak perhiasan ditempat tidur. Ke-4 perhiasan itu tersebut yang berada di dalam kotak memanglah mempunyai ciri seragam, yakni di beri bandul berupa bola-bola berongga yang di tengahnya di isi bola kecil sekali lagi, jadi bila bergerak juga akan menyebabkan bunyi yang bergemerincing.
Sarah sendiri masih tetap heran dimana sekali lagi perhiasan yang berada di kotak itu juga akan dipasangi di badannya, tetapi demikian dia diam saja serta sesuai sama keinginan Pak Gilang dia menurut saat satu perhiasan di ambil untuk dipasangkan kepadanya.
“Tau tidak Sar, Lestari beli ini karna simak Anda cantik, jadi kepengen dandanin seperti putri ratu. Memanglah keliatan seperti main-mainan, tapi ini emas asli lho..? Kalok tidak pas janganlah kasih siapapun juga, simpen saja buat kenang-kenangan. Mari sini, tempat pertama pasangnya di sini…”
Sarah segera terasa geli, karna sisi pertama yang dipasangi yaitu satu cincin hidung jenis jepit ala gadis-gadis Arab.
“Nah, saat ini untuk ini Lestari minta sinyal terima kasihnya…”
Belum juga pernah Sarah tahu, mendadak dia telah dipeluk lehernya serta bibirnya didarati bibir Pak Gilang. Agak gelagapan dia tapi cepat diterimanya ajakan berciuman ini serta bertambah sebentar sama-sama melumat hangat. Terdapat banyak waktu baru Pak Gilang melepas bibirnya, Sarah tampak pernah terbawa sebentar dalam asiknya bergelut lidah bertukar ludah baru saja.
Sisi ke-2 yaitu sepasang kalung kaki yang dipakaikan Pak Gilang dengan memohon Sarah duduk ditempat tidur. Ini menggelikan, karna terasa sama seperti pemain kuda lumping serta gaji terima kasihnya juga lucu yakni semasing betis Sarah diciumi serta dijilat-jilati sesudah kalung itu terpasang.
Yang ke-3, yang paling buat Sarah geli yaitu saat Pak Gilang ambil sepasang perhiasan payudara yang pemasangannya dijepit di puting susu.
“Iddihh.., kok aneh-aneh saja si Lestari nih..? ” kontan cekikikan geli dia sembari menekapi ke-2 buah dadanya dengan tangannya.
“Ya telah, kalok masih tetap geli dipending dahulu. Sini Lestari ambillah sinyal terima kasihnya duluan kelak pasangnya terakhir. ”
Demikian usai bicara Pak Gilang segera memajukan kepalanya, mulutnya mendarat mencaplok samping susu Sarah yang membulat montok itu.
“Sshh…” Sarah mengejang tertahan pada saat mulut Pak Gilang mengenyoti puncak susunya, mengulum serta menjilati puting yang ada didalam mulut Pak Gilang.
Kesempatan ini geli beda. Geli yang berikan rangsang menambah berahinya untuk menuju apa yang nanti juga akan disuruh Pak Gilang. Serta ini mulai makin merasa karna Pak Gilang agak berkelanjutan menghisapi serta meremasi ke-2 bukit dadanya bertukaran, hingga geli-geli enak yang meresap menyulut bara berahinya yang telah lama terpendam mulai menyala sekali lagi. Maklum, Pak Gilang rupanya gemas bernafsu dengan ke-2 susu si gadis ramping tapi ukurannya bulat montok mengundang selera ini. Dapat dibuktikan saat Pak Gilang berhenti serta menarik kepalanya, tampak tatapan mata Sarah telah sayu sinyal telah di pengaruhi tuntutan nafsunya. Tapi Pak Gilang belum juga usai, dia selekasnya memasangkan perhiasan di ke-2 puting susu Sarah, kesempatan ini tak ada penolakan geli sekali lagi.
Selepas itu ke-2 buah dada fresh mulus yang telah berhias anting-anting itu dikecap sekali lagi oleh mulut Pak Gilang. Ada rangsang sendiri baginya dengan ke-2 puting yang tercuat oleh jepitan penahan bandul, suka menjilat-jilat ujungnya buat Sarah bergerak-gerak kegelian, susunya berayun-ayun menyebabkan bunyi bandul bergemerincing.
“Aahaaww… ge-yyii Paak.. ” Sarah merengek manja tetapi dia suka dicandai mesra begini.
“Tambah cantik kan Sarah dihiasin gini, Lestari jadi semakin gemes ngeliatnya…”
“Iya tapi lucu… Aahsssh Paak… ca-kiitt..! ” baru menjawab telah disambung merintih karna puting tersebut bandulnya dicaplok Pak Gilang.
Dihisap serta dijepit-jepit bandul itu dengan bibir, menarik-narik kecil jadikan putingnya juga turut tertarik-tarik merasa perih. Tapi perih-perih enak yang semakin menaikkan Sarah jadi semakin lebih terangsang.
Hingga saat dari situ Pak Gilang berlanjut dengan usahanya untuk buka celana pendek yang dipakai Sarah, si gadis mandah saja jadi menolong dengan mendoyongkan badannya ke belakang, mengangkat pantatnya buat gampang celana tersebut celana dalamnya dilolosi terlepas. Pak Gilang walau dalam dianya telah bergelora nafsunya menginginkan selekasnya menyetubuhi remaja cantik yang mengundang selera ini, tapi dia cukup pengalaman untuk dapat menghimpit emosinya tidak tunjukkan muka rakusnya.
“Sekarang yang paling akhir ini Lestari pasangin kalung perutnya…” tuturnya sembari membelitkan serta mengkaitkan sekali satu kalung perut di pinggang Sarah.
Selepas itu mendadak Pak Gilang menundukkan berwajah ke perut Sarah. Disangka juga akan mengecup sisi perut itu untuk minta sinyal terima kasih, tapi rupanya lebih ke bawah sekali lagi. Yakni saat ke-2 tangan Pak Gilang menyelinap dari bawah ke-2 pahanya, buka jepitan paha itu sekalian mengangkat membuatnya mengangkang. Dia selekasnya tahu kalau Pak Gilang menuju ke liang senggamanya. Sarah memanglah telah punya kebiasaan memberi kemaluannya dikerjai mulut Pak Gilang, cepat ditutupnya matanya menanti Pak Gilang berlanjut, karna dia paham rasa apa yang juga akan didapatkannya kelak. Situs Poker Terbaik
Waktu itu, demikian mulut Pak Gilang melekat serta segera menyedoti rakus sisi menganga itu, dalam dua tiga jurus saja Sarah telah lemas tulang-tulangnya diresapi nikmat. ”Ahhnng…” mengerang dia oleh geli yang merasa menyengat hingga ke ubun-ubun, segera turun badannya jadi menelentang rata punggung ke belakang karna terasanya tangannya tidak kuat sekali lagi menyokong. Lewat sekali lagi sebagian jurus dia telah meliuk-liuk badannya oleh jilatan lidah terlatih yang mengilik kelentitnya, menusuk-nusuk kaku membuatnya makin penasaran menginginkan selekasnya disetubuhi.
Pak Gilang berhenti untuk buka pakaiannya serta disamping itu ke-2 kaki Sarah yang barusan disanggahnya ditempatkan telapaknya di pinggir tempat tidur, tetaplah buat tempat Sarah mengangkang lebar.
“Enak kan kalok Lestari bikinin gini..? ” tanyanya menguji sembari melepasi pakaiannya satu persatu.
“He-ehh… tappinya janganlah lama-lama Yahh.., tidak kuat Akku…” Sarah terbata-bata menjawab jujur kekurangannya bila liang kewanitaannya terkena disosor mulut lelaki.
Usai buat dianya sama bertelanjang bulat, Pak Gilang kembali melanjutkan mengerjai liang senggama Sarah dengan permainan mulutnya, buat si gadis benar-benar masak terbakar oleh rangsang nafsunya. Sembari demikian Pak Gilang sendiri dalam tempat duduk berlutut mulai melepasi pakaiannya tanpa ada diliat Sarah serta mulai menyiapkan batang kejantanannya untuk dapat menyalurkan kerinduan nafsunya sekalian isi keperluan yang dituntut berahi nafsu Sarah.
Cukup lama Pak Gilang membakar nafsu Sarah lewat hisapan mulut di liang senggamanya, buat Sarah nyaris hangus menanti waktu untuk disetubuhi. Tapi sebelumnya mulutnya memohon, mendadak dirasa badannya ditarik di ajak bangun. Pak Gilang melingkarkan ke-2 lengan Sarah di lehernya, Sarah cepat mengetatkan rangkulan ikuti ajakan Pak Gilang yang selekasnya menggendong untuk mengubahkannya dari tempat awal mulanya ke tempat di mana dia juga akan selekasnya masuk ke sesi sanggama, karna dirasanya ada pergerakan Pak Gilang untuk bangkit berdiri.
Memanglah benar, tapi sebelumnya hingga ketempat yang disebut, Sarah seperti telah juga akan memperoleh apa yang diingininya lebih cepat dari perkiraannya. Badannya merasa melayang-layang bersamaan dengan pergerakan Pak Gilang berdiri dengan mengangkatnya pada ke-2 pahanya, tapi saat sudah tegak serta style berat badannya menghimpit sekali lagi ke bawah, “Hahhg…” mengejang dia karna dirasanya kepala batang keperkasaan Pak Gilang menekan hingga terjepit di mulut lubang kemaluannya.
Serta semakin memberat dia ke bawah semakin menyodok batang itu masuk.
Tapi, “Hhoogh…” kesempatan ini menggerung tenggorokannya karna yang selanjutnya merasa ketat serta perih.
Tidak tahan berlanjut, dia juga mengetatkan sekali lagi rangkulannya seakan-akan menginginkan memanjati badan Pak Gilang naik ke atas sekali lagi.
Celakanya Pak Gilang seperti tidak tahu apa yang dihadapi Sarah, terasa batang kejantanannya telah mulai terjepit masuk, dia menduga malah Sarah yang telah mengajak lebih dahulu untuk segera masuk di sesi sanggama. Dalam tempat sesuai sama itu dia jadi berupaya untuk memasukkan batangnya lebih jauh sekali lagi. Ke-2 kakinya ditekuk merendah sebentar supaya Sarah terduduk menggantung di pahanya hingga ke-2 perut agak merenggang. Karna dalam tempat itu dia dapat melepas samping sanggahan tangannya untuk lalu membubuhi ludah di sisa batangnya yang belum juga masuk, baru kemudian dia berlanjut untuk membenamkan batang keperkasaannya.
Saat ini batang ini telah masuk beberapa, Pak Gilang menegakkan badannya sekali lagi serta sembari berupaya menghimpit lebih jauh dengan pandai dia mengalihkan perhatian Sarah lewat pergerakan jalan seakan-akan mencari tempat sanggama yang lebih enak. Memanglah, makin dibenamkan lebih dalam, merasa olehnya Sarah mencengkeram sembari merintih kesakitan tapi Pak Gilang pura-pura tidak mendengar.
“Ssshhgh.. ssakkit Yaahh…” pada akhirnya tidak tahan juga nada Sarah terdengar mengungkapkan perihnya.
Sarah memanglah telah hapal dengan bentuk serta ukuran alat viltal bapak angkatnya yang seringkali dipermainkannya ini, tapi untuk dimasukkan ke liang senggamanya baru kali berikut dia merasakannya.
“Iya, iya, memanglah agak perih kalok dibawa berjalan-jalan begini. Sebentar sekali lagi, Lestari ingin mencari tempat yang enak buat kita. ” cepat-cepat Pak Gilang menghibur tapi lega dia karna dirasanya semua panjang batang kejantanannya telah terendam habis.
“Mau di mana Yah..? ” bertanya Sarah agak heran sembari menarik kepalanya.
Saat ini dapat tampak raut berwajah yang telah pucat pasi karena menahan sakit.
“Kita mencari tempat yang lebih enak maennya. ”
Dengan memondong Sarah, sesaat batang kejantanannya tetaplah terendam di liang senggamanya Sarah, Pak Gilang menuju ke ruangan tengah. Di situ dimuka TV terpasang satu permadani memiliki ukuran 2×3 mtr., kesitulah rupanya Sarah dibawa. Mengatur tempat Sarah menelentang dengan tetaplah melindungi kemaluan tidak lepas, demikian usai Pak Gilang mulai mengajak Sarah masuk pada sesi sanggama untuk meresap enaknya pertemuan ke-2 kemaluan ini. Sanggama ala Pak Gilang yang unik, sebab bukanlah saja penentuan tempatnya nyentrik tapi juga langkahnya merasa asing untuk Sarah. Lain sekali dengan sisa pacarnya yang dalam sanggama mereka goyang pantat dibawa bekerja aktif memompa penis ke luar masuk vaginanya, tapi dengan Pak Gilang malah tidak bergaya tradisionil sesuai sama itu.
Bermain tetap dalam kondisi sama-sama melekat bertemu dengan batang kemaluan tetaplah terendam dalam, tidak ada pergerakan menggesek keluar masuk, Sarah dibawa berguling-guling di seluas permadani itu seperti seseorang anak kecil tengah di ajak bergelut canda oleh ayahnya. Namun lebih pas dimaksud seperti sepasang penari balet yang tengah beradegan lantai dalam style erotis. Sebab sesaat bergulingan, terkadang Sarah diatas terkadang juga dibawah, Pak Gilang menemani dengan kerja mulutnya dan tangan yg tidak terputus menempa sekujur badannya mulai dari atas kepala sampai ke ujung kakinya.
Di situ terkadang dikecup mesra, dijilati atau digigiti gemas, juga terkadang diusap, dipijat, diremas dibagian manapun dari badan Sarah bisa diraih mulut atau tangannya. Sarah tidak gantinya diperlakukan seperti boneka permainannya. Boneka cantik berhias yang makin bergemerincing nada bandulnya makin buat hatinya suka serta asyik menekuninya. Tapi asik tidak cuma buat Pak Gilang, Sarah yang awal mulanya masih tetap terasa perih serta masih tetap pasif mulai memperoleh rasa asik yang sama, jadi lebih sekali lagi. Style baru yang diterimanya ini merasa demikian mesra menyingkirkan perih yang terkena. Serta ujung batang yang semula merasa demikian ketat dan menyodok demikian jauh didalam perutnya saat ini malah dirasa enak mengagumkan mengorek-ngorek tuntutan berahinya jadi cepat terluapkan, melayang dibuai kesenangan yang datang menempa susul menyusul.
“Hsshngg addduuuh Yyahh… sshngh dduhh.. hmm aaahhghrh..! ” demikian dalam mengakibatkan beberapa hingga tidak tertahankan sekali lagi, masih tetap ditengah asiknya digeluti Pak Gilang, Sarah telah mengerang buka orgasmenya 1x sebelumnya selanjutnya menyusul sekali lagi dengan berbarengan dengan Pak Gilang.
Ini merasa mengagumkan, sebab bila umumnya dia terasa seperti dipaksakan keluarnya oleh gesekan-gesekan cepat penis dengan pacar lawan mainnya, yang ini lebih melegakan menyalurkannya lewat geliat-geliat erotis badannya yang dilipat-lipat oleh Pak Gilang.
“Aaahnng.. ssshh-dduuh Yahh… Ak-kku klu-ar laggi sshh… hngmmm shg…” disitu baru usai yang satu telah menyusul sekali lagi rangsangan gairah untuk nikmati yang selanjutnya.
Memanglah akhir dari permainan keduanya sama meletihkan, tapi bila saja Pak Gilang masih tetap dapat bertahan lebih lama sekali lagi perasaan Sarah juga akan sambung menyambung orgasme yang dapat diraihnya. Benar-benar satu permainan yang unik mengesankan, karna dengan cuma menanam batang dalam-dalam saja telah buat Sarah terpuaskan dengan mengagumkan. Demikianlah, permainan terasanya mimpi indah yang dihadapi Sarah dalam hubungan pertama ini telah segera buat Sarah ketagihan pada Pak Gilang.
“Gimana, senang tidak maen gini sama Lestari..? ” bertanya Pak Gilang menguji apa yang baru saja dihadapi Sarah.
“Itu sich bukanlah senang sekali lagi, tapi mabok namanya.. Bagaimana tidak, sekali tancep tapi Saya sampai 3x ngeluarinnya… Lestari pinter saja ngerjain Aku…” jawab Sarah mengaku apa yang didapatnya sekalian menyebutkan pujian kagumnya pada kehebatan Pak Gilang, “Tapinya lemes banget Saya Pak.. ” lanjutnya sembari menyelinapkan kepalanya manja-manja sayang di dada Pak Gilang.
Mulai sejak itu Sarah memanglah tidak sempat sungkan-sungkan memohon bila tengah menginginkan digauli bapak angkatnya. Misalnya larut malam itu Pak Gilang terbangun agak kaget karna dia rasakan seorang naik berbaring di sampingnya. Selekasnya dia mengetahui kalau Sarah yang baru saja naik berbaring memunggungi di sampingnya. Pak Gilang tersenyum tahu kalau Sarah yang telah satu minggu tidak digauli karna haid, saat ini rupanya telah usai serta pasti telah kepingin sekali lagi disetubuhinya. Tanpa ada ajukan pertanyaan dia juga meningkatkan selimutnya menutupi Sarah serta berbalik merapati memeluk si gadis dari belakang.
Benar juga, saat samping tangannya disusupi sekalian membuka gaun tidurnya untuk meremasi susunya, merasa olehnya kalau Sarah semakin tempelkan pantatnya yg tidak kenakan celana dalam itu ke jendulan batang kemaluannya. Pak Gilang semakin menggoda, dia mengubahkan tangannya merabai jendulan kemaluan Sarah dari arah belakang pantatnya. Sebentar diusap-usapnya liang senggama yang terjepit itu, Sarah pura-pura diam saja. Demikian halnya saat Pak Gilang mulai mencolokkan satu jarinya kedalam jepitan itu, masih tetap belumlah ada reaksi Sarah. Tapi saat jari itu mulai digesek sembari mengorek-ngorek terdapat banyak lama merasa Sarah mulai tidak tahan serta mulai menggelinjang sembari merintih.
“Sssh telah Yaah ja-ngann pakai ta-ngann…, tidak en-nakk…”
“Pake apa dong nikmatnya..? ” bisik Pak Gilang menggoda.
“Macupinn ****** Yayahh ajaa…” jawab Sarah dengan logat manja kekanak-kanakan.
Pak Gilang selekasnya berhenti serta Sarah memanglah tidaklah perlu memohon 2 x karna terang bapak angkatnya sudah mengetahui hasratnya. Dapat dibuktikan Pak Gilang telah memasangkan guling di depannya yang segera dipeluk ke-2 kaki Sarah hingga tempat vaginanya lebih menungging, ini ditujukan supaya lebih gampang dimasuki pada tempat itu.
Serta sebentar lalu dirasakannya Pak Gilang yang telah melorotkan celananya membebaskan kemaluannya mulai tempelkan batangnya dimuka liang kewanitaannya Sarah. Barusan berjumpa ke-2 kemaluan telanjang itu, Sarah telah segera menjulurkan tangannya untuk lakukan sendiri menggosokikan kepala kejantanan Pak Gilang di mulut lubang senggamanya. Dari langkahnya yg tidak sabaran, Pak Gilang makin percaya kalau Sarah benar-benar tengah kepingin sekali. Dia membiarkan dahulu menanti hingga batangnya mengencang baru lalu dia menggantikan sekali lagi untuk memasukkan batangnya itu.
Dibasahi dahulu dengan ludahnya sekitar kepala batangnya, kemudian mulai disesapkan terjepit di mulut lubang kewanitaan Sarah. Demikian merasa mulai masuk, selekasnya disambung dengan disogok bebrapa perlahan sembari menghimpit makin lama makin dalam. Hingga di batas yang dapat diraih, baru dia tunda serta kembali merapat mendekap Sarah. Menyelinapkan sekali lagi tangannya meremasi ke-2 susu sembari disertai mengecupi leher si gadis yang segera berbalik melihat dengan mimik muka tampak suka.
“Ahss… enak Yaahh..! ” komentar pertama Sarah.
“Udah kepengen sekali ya Nduk..? ” bertanya Pak Gilang tersenyum manis.
“He-ehh telah ampir satu minggu tidak gini sama Lestari, Sar tidak dapat tidur Yah..! ”
“Seneng ya memeknya dimasukin miliki Lestari seperti gini..? ”
“Ceneng Yah…, enyak diogok-ogok ontol ‘ede Lestari.. ” jawabnya kembali dengan logat manja kekanak-kanakannya.
“Ya telah, saat ini bobo deh sembari Lestari ogok-ogok agar lebih pules bobonya…”
Sarah membalikkan sekali lagi kepalanya membelakangi Pak Gilang, seakan-akan ikuti saran bapak angkatnya yang juga akan membuatnya tidur enak dengan menyogok-nyogokkan batang kejantanan di liang senggamanya, tapi saat merasa batang itu mulai dimainkan keluar masuk perlahan, dia nyatanya terikut memainkan juga pinggulnya mengocok perlahan selaras pergerakan Pak Gilang. Irama permainan ini tidak bertambah hangat seperti umumnya, karna semasing seperti menginginkan bermain berlambat-lambat dengan membatasi beberapa gerakan mereka, tapi nikmat yang di rasa tidak kalah nikmatnya di banding umumnya. Jadi permainan kalem ini merasa lebih mengasyikkan dengan mengkonsentrasikan pada gelut kemaluan yang semakin banyak ditekan serta diputar dalam-dalam dibarengi penyaluran gemas-gemas nafsu pada remasan-remasan yang mencengkeram ketat. Demikian halnya seperti menginginkan menghindar suaranya lepas kendali, Sarah menutupi berwajah dengan bantal serta menggigitnya erat-erat. Pak Gilang memainkan selalu batang keperkasaannya membuatnya dapat menyusul Sarah pas pada saatnya. Karna saat merasa Sarah mulai berorgasme, Pak Gilang juga tiba berbarengan di waktu ejakulasinya.
Permainan usai serta bersambung acara tidur untuk Sarah, tapi Pak Gilang masih tetap menginginkan merapihkan diri dahulu. Dibantu Sarah sendiri yang mengangkangkan ke-2 kakinya lebar-lebar, Pak Gilang selekasnya mengusap bersih beberapa sisa cairan di lubang kemaluan Sarah. Ini memanglah satu rutinitas si manja yang bila usai sanggama serta tertumpah oleh cairan mani dia senantiasa malas untuk membersihkan, hingga mesti Pak Gilang yang membantunya. Demikian saat di rasa telah bersih, baru Pak Gilang menyusul tidur memeluki Sarah.







0 komentar:
Posting Komentar